Saturday, February 8, 2014

Ender’s Game (2013)

Bluray – 720p – 850MB – scOrp



The book is better than this movie. Dan pernyataan tersebut berlaku bahkan untuk Anda yang sama sekali tidak menyadari bahwa Ender’s Game diadaptasi dari sebuah novel. Ditulis oleh novelis Amerika Serikat, Orson Scott Card, Ender’s Game adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang menyimpan begitu banyak metafora mengenai kehidupan sosial serta politik manusia meskipun deretan karakter dan konflik yang terjadi di dalamnya membuat novel ini sekilas hanya terlihat sebagai sebuah kisah yang diorientasikan bagi kalangan young adult. Kandungan satir sosial politik yang berbalut kisah fiksi ilmiah inilah yang mampu membuat naskah cerita arahan sutradara Gavin Hood (X-Men Origins: Wolverine, 2009) terasa begitu kuat dalam menantang kemampuan intelektual para penontonnya. Sayangnya, pada kebanyakan bagian, Hood justru seperti terlalu berusaha untuk menjadikan Ender’s Game sebagai sebuah presentasi dengan daya tarik a la film-film blockbuster Hollywood yang (terlalu) luas sehingga membuat film ini justru seperti kehilangan arah sekaligus banyak bagian esensial dalam penceritaannya.

Ender’s Game berlatar belakang di masa depan dimana manusia baru saja berusaha bangkit kembali setelah sekelompok makhluk asing dari luar angkasa datang dan menyerang Bumi. Untuk mencegah kembali kedatangan sekaligus penyerangan para makhluk asing dari luar angkasa di masa yang akan datang, pihak militer yang menyebut diri mereka International Fleet telah membentuk Battle School dan Command School dimana mereka akan melatih para anak-anak yang terpilih untuk menjadi prajurit dan membela planet Bumi ketika para makhluk asing dari luar angkasa kembali datang menyerang. Salah satu anak yang begitu hasrat untuk dapat ambil bagian dalam pasukan pembela Bumi tersebut adalah Andrew Wiggin (Asa Butterfield) atau ang lebih akrab dipanggil dengan nama Ender. Sebagai anak ketiga dalam keluarganya, Ender memiliki sikap keras seperti kakak laki-lakinya, Peter (Jimmy Pinchak), sekaligus rasa kasih sayang yang mendalam seperti kakak perempuannya, Valentine (Abigail Breslin). Dipadukan dengan kecerdasan pribadinya, sosok Ender berhasil menarik perhatian Colonel Graff (Harrison Ford) dan Major Gwen Anderson (Viola Davis) yang lantas menaruh perhatian mereka pada Ender serta percaya bahwa dirinya adalah sosok pahlawan yang selama ini telah mereka cari.

Namun, tentu saja, perjalanan untuk menempuh berbagai pelatihan di Battle School sama sekali tidaklah mudah. Selain harus menghadapi berbagai tantangan yang menguji ketangguhan fisik serta kecerdasan otak dan emosionalnya, Ender juga masih harus berhadapan dengan beberapa murid lain yang mencoba untuk menghalangi jalannya. Dengan segala ketekunannya, Ender berhasil dengan mudah membuktikan berbagai keunggulannya. Karena hal itu pula, International Fleet lantas langsung membawa Ender ke wilayah perang – meskipun tanpa persetujuan dari Major Gwen Anderson yang menganggap dirinya masih terlalu muda. Colonel Graff menginginkan Ender untuk menjadi sosok yang tangguh dan menanamkan kepadanya bahwa pemusnahan seluruh ras makhluk asing dari luar angkasa akan menjadi jalan aman bagi seluruh manusia di permukaan Bumi. Ide itulah yang kemudian secara perlahan mulai menghantui Ender. Sifat penuh kasih yang ada di dalam dirinya lantas mulai membawa Ender untuk mengetahui lebih banyak mengenai siapa musuh yang sebenarnya akan ia hadapi.

Terlepas dari berbagai filosofi yang ingin dihantarkan melalui jalan penceritaannya, Gavin Hood sepertinya lebih memilih untuk menghantarkan Ender’s Game menjadi seri awal dari sebuah franchise terbaru yang ditujukan bagi para penonton young adult. Di saat yang bersamaan, hal inilah justru yang membuat Hood terkesan mendapat halangan yang begitu besar dalam mengeksplorasi Ender’s Game secara total. Benar bahwa Hood mampu menyajikan film ini dengan tatanan kualitas produksi yang begitu memukau namun Hood kemudian mengkompromikan tampilan penggunaan teknologi produksi serba canggih tersebut dengan pengembangan jalan cerita dan karakter yang begitu terbatas. Lihat saja bagaimana karakter Ender digambarkan begitu dekat dengan karakter Valentine namun tidak pernah diberikan penjelasan mengapa ia berhubungan sedekat itu dengan kakaknya. Atau bagaimana Ender yang digambarkan memiliki hati yang begitu lembut dan menyayangi para musuhnya mampu untuk menghabisi bahkan hampir menghilangkan nyawa para penantangnya – atau kebalikannya. Penuh dengan konflik yang gagal untuk tergali dengan baik.

Potensi-potensi inilah yang jelas memberikan gambaran bahwa versi novel dari Ender’s Game jelas memiliki kandungan kisah (serta filosofi) yang lebih mendalam, mulai dari konsep penggunaan anak-anak sebagai prajurit hingga bagaimana manusia memilih untuk melenyapkan sesuatu yang tidak dikenalnya karena dianggap berbahaya tanpa berusaha untuk mempelajari sesuatu yang baru tersebut muncul dalam kilasan kisah film Ender’s Game namun tidak pernah benar-benar mampu disajikan secara kuat. Penekanan franchise young adult juga dapat dirasakan pada deretan dialog yang diciptakan Hood – yang memilih untuk menghadirkan deretan dialog yang begitu ringan sehingga seringkali terdengar bodoh atau malah menggelikan.

Terlepas dari naskah yang memiliki kekurangan di banyak bagian, Hood beruntung karena pasukannya diperkuat oleh talenta-talenta akting dan produksi yang unggul. Meskipun seringkali terlihat kelelahan, Harrison Ford mampu tampil baik sebagai Colonel Graff yang keras. Begitu juga dengan Viola Davis dan Ben Kingsley yang berhasil mencuri perhatian dalam setiap penampilan mereka di adegan cerita. Walaupun karakter mereka tidak memiliki kedalaman dan pengembangan yang kuat, Abigail Breslin dan Hailee Steinfeld mampu menghidupkan karakter yang mereka perankan dengan baik. Namun, jelas, bintang utama Ender’s Game adalah sang pemeran utama, Asa Butterfield. Setelah The Boy with Striped Pyjamas (2008) dan Hugo (2011), Butterfield jelas mampu membuktikan bahwa dirinya memiliki jangkauan akting yang sangat memuaskan. Hal itu kembali dibuktikannya lewat film ini dimana Butterfield tampil begitu meyakinkan dalam perannya sebagai sosok anak laki-laki dengan kepribadian yang begitu kompleks. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Ender’s Game juga didukung dengan tata produksi yang menawan. Jika ingin memberikan highlight istimewa pada bagian produksi, maka tata musik arahan Steve Jablonsky jelas pantas untuk diberikan kredit lebih karena kemampuannya untuk menghadirkan tambahan sentuhan emosional dalam setiap adegan film.

Meskipun dengan dukungan meteri awal cerita yang cenderung gelap namun dapat dirasakan begitu kuat, Gavin Hood sayangnya gagal untuk mengeksplorasi berbagai sudut penceritaan serta deretan karakter yang ada dalam Ender’s Game secara lebih mendalam. Hasilnya, Ender’s Game memang terlihat begitu meyakinkan ketika berbicara secara visual maupun dari tatanan kualitas produksi lainnya namun dari segi penceritaan… Ender’s Game terasa berjalan tanpa fokus yang kuat dan akhirnya kehilangan begitu banyak elemen emosional (dan intelektual) yang seharusnya mampu dihadirkan oleh jalan cerita film ini. Summit Entertainment jelas menginginkan seri pertama Ender’s Game akan berbuntut sebagai sebuah franchise dengan seri yang panjang. Namun dengan hasil yang seperti ini… mungkin tidak akan banyak penonton yang tertarik dan penasaran dengan apa yang akan terjadi pada seri berikutnya.

Review by : Sumber

Movie Info
Screenshoot




Download :

Part 1
Part 2
Part 3
Join with Hj Split
Password : kyodeef
Notes:
Jika ada link yang rusak please contact me

Escape Plan (2013)

720p – HQ.WebDL – 799MB – scOrp

Ray Breslin is the world’s foremost authority on structural security. After analyzing every high security prison and learning a vast array of survival skills so he can design escape-proof prisons, his skills are put to the test. He’s framed and incarcerated in a master prison he designed himself. He needs to escape and find the person who put him behind bars.

Review by : Sumber

Movie Info
Screenshoot



Sample

Download :

Part 1
Part 2
Part 3
Join with Hj Split
Password : kyodeef
Notes:
Jika ada link yang rusak please contact me

A Case Of You (2013)

Bluray – 720p – 699MB – scOrp



In the age of social media, dating has become infinitely more complicated, and the ability to pore over your loved one's Facebook profile or Twitter feed to find those little idiosyncracies that make them unique is something we've probably all experienced. But what happens when you start taking it a bit too far? Written by Justin Long (who also stars), A Case of You follows struggling writer Sam, whose daily trips to a local coffee shop have left him infatuated with the free-spirited Birdie (Evan Rachel Wood). Unfortunately, Birdie loses her job before Sam works up the nerve to ask her out, but never fear - with a little bit of Facebook stalking, Sam can not only find out where she'll be next, he can also begin molding himself into her ideal match. Yes, it sounds more than a little creepy, but Long is charming and charismatic enough to keep us interested, and Sam's willingness to put himself into incredibly awkward situations in order to impress Birdie result in some humorous exchanges. There are also a few laugh-out-loud moments that come courtesy of Keir O'Donnell as Sam's roommate and Peter Dinklage as a flamboyantly sassy barista. While amusing at times, A Case of You doesn't stray far from the typical romantic comedy template: boy gets girl, boy loses girl, boy learns important life lesson and tries to win girl back. The chemistry between Long and Wood is believable, and watching them together is far from boring, but the film never aspires to be more than a paint-by-numbers affair. It's a decent first effort for screenwriter Long, but certainly nothing that reinvents the genre. -- Brent Hankins

Review by : Sumber

Movie Info
Screenshoot




Download :

Part 1
Part 2
Part 3
Join with Hj Split
Password : kyodeef
Notes:
Jika ada link yang rusak please contact me

Saturday, January 25, 2014

Captain Philips (2013)

Bluray – 720p – 999MB – scOrp (THE QUALITY IS VERY VERY GOOD)



Dengan pengalaman berlayar selama lebih dari tiga puluh tahun, jelas tidak ada rasa khawatir yang berlebihan pada diri Captain Richard Phillips (Tom Hanks) ketika dirinya mendapat tugas untuk menjadi nakhkoda kapal kontainer Maersk Alabama dan membawa kapal yang berisi pasokan bantuan untuk masyarakat Kenya, Somalia dan Uganda tersebut dalam perjalanan dari Oman menuju Mombasa, Kenya. Mendapat peringatan bahwa jalur perairan yang ia tempuh rawan akan ancaman tindak kejahatan para perompak, Captain Richard Phillips berulangkali mengingatkan awak kapalnya untuk selalu waspada dan bahkan sempat melakukan sebuah latihan keamanan dalam perjalanan mereka. Benar saja. Beberapa hari setelah Maersk Alabama memulai perjalanannya menuju daerah tujuannya, empat orang perompak datang dan menyerang kapal kontainer tersebut.

Dengan kecerdasan dan ketanggapannya dalam menyatukan kekuatan seluruh awak kapalnya, Captain Richard Phillips pada awalnya berhasil menghalau pergi para perompak tersebut. Namun, keesokan harinya, para perompak asal Somalia yang dipimpin oleh seorang pemuda bernama Abduwali Muse (Barkhad Abdi) tersebut, kembali datang dengan kekuatan yang lebih besar dan berhasil menyelinap masuk ke dalam Maersk Alabama. Captain Richard Phillips dan awak kapalnya segera menjadi tawanan para perompak yang berniat untuk mencuri kapal kontainer sekaligus meminta uang tebusan sebagai ganti nyawa para awak kapal. Meskipun berada dalam keadaan yang terdesak, Captain Richard Phillips telah bertekad untuk melakukan segala cara agar dapat memastikan keselamatan seluruh awak kapalnya dan secara perlahan mulai menyusun strategi dalam mengalahkan para perompak tersebut.

Diangkat dari kisah nyata mengenai pembajakan kapal kontainer Maersk Alabama selama lima hari oleh perompak Somalia pada April 2009 seperti yang tertuang dalam buku A Captain’s Duty: Somali Pirates, Navy SEALs, and Dangerous Days at Sea karya Richard Phillips, Captain Phillips kembali membuktikan kemampuan handal sutradara Paul Greengrass dalam menciptakan dramatisasi yang begitu menegangkan atas sebuah kejadian nyata – Greengrass sebelumnya menggarap Bloody Sunday (2002) berdasarkan kasus penembakan para aktivis Irlandia Utara oleh tentara Inggris pada tahun 1972 serta United 93 (2006) yang mengisahkan tentang salah satu pesawat yang dibajak dalam peristiwa serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat dan memberikan Greengrass nominasi Best Achievement in Directing di ajang The 79th Annual Academy Awards. Captain Phillips jelas adalah sebuah jalinan pengisahan yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan dua film tersebut. Pun begitu, tidak ada satu momenpun dalam Captain Phillips dimana Greengrass tidak terlihat berusaha untuk memberikan eksekusi yang sama berkelasnya dalam menggarap intensitas ketegangan jalan cerita film.

Berawal dari karakter Captain Richard Phillips yang dikisahkan mulai mendeteksi kehadiran kawanan perompak yang mengintai kapalnya, Greengrass membangun intensitas ketegangan jalan ceritanya secara perlahan untuk kemudian terus meningkatkannya secara bertahap sehingga sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi penontonnya untuk kehilangan pacuan adrenalin di tubuh mereka. Ketegangan yang dihadirkan Greengrass benar-benar begitu padat dan kuat! Tom Hanks yang berperan sebagai sang karakter utama juga memberikan kontribusi yang besar dalam membuat penonton merasa begitu terhubung dan mendukung setiap langkah karakter yang ia perankan. Hanks dengan begitu alami terlihat menyatu dengan karakternya, menyalurkan setiap emosi sang karakter melalui dialog maupun gerakan mata dan tubuh yang ia keluarkan sekaligus menjadi sosok sederhana yang mampu berpadu dengan sisi emosional setiap penonton. Dengan mudah, setiap perjuangan yang dilakukan oleh karakter Captain Richard Phillips dalam film ini akan terasa sebagai sebuah perjuangan yang juga dilakukan oleh penonton.

Jika digarap oleh kebanyakan sutradara film Hollywood kebanyakan, Captain Phillips dapat saja menjadi sebuah kisah sederhana mengenai perjuangan karakter protagonis melawan para karakter antagonis yang mengganggu kehidupan mereka. Untungnya, Greengrass dan penulis naskah Billy Ray (The Hunger Games, 2012) tidak begitu saja memilih jalan mudah tersebut. Di sepanjang penceritaan Captain Phillips, para karakter perompak mampu digambarkan sebagai sosok manusia biasa dengan berbagai latar belakang kisah kehidupan mereka. Captain Phillips menggambarkan kedua belah pihak sebagai sosok manusia biasa. Tidak ada yang hadir sebagai sosok pahlawan super yang tidak dapat dikalahkan dan tidak ada sosok penjahat yang hanya bertujuan untuk menguasai dunia atau membunuh setiap buruannya. Manusia biasa. Aktor Barkhad Abdi yang memerankan karakter Abduwali Muse sang pimpinan perompak juga memberikan penampilan yang solid dalam menghidupkan sosok perompak yang serius dalam setiap perkataan maupun perbuatannya.

Mereka yang hafal dengan film-film arahan Paul Greengrass jelas telah mengetahui apa yang akan mereka dapatkan dari Captain Phillips. Kegemaran Greengrass dalam menyajikan penceritaannya secara mendetil guna membangun intensitas ketegangan yang begitu memuncak sekali lagi berhasil diaplikasikan dalam Captain Phillips. Tidak lupa, dengan didukung naskah cerita yang begitu cerdas arahan Billy Ray, Greengrass mampu menghadirkan kisahnya sebagai sebuah presentasi yang nyata dan jauh dari kesan berlebihan seperti kebanyakan film sejenis yang digarap Hollywood. Ditambah dengan penampilan brilian dari Tom Hanks dan jajaran pengisi departemen akting lainnya, Captain Phillips adalah sebuah drama yang akan memaksa setiap penontonnya untuk terperangkap dalam sebuah intensitas ketegangan yang begitu tinggi. Salah satu film terbaik tahun ini!

Review by : amiratthemovies

Movie Info
Screenshoot



Download :

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Join with Hj Split
Password : kyodeef
Notes:
Jika ada link yang rusak please contact me

Copyright @ 2013 kyodeef®.